Ketika membahas keamanan layanan digital, trio 2FA 3FA MFA kerap menjadi andalan bagi perusahaan. Meski singkatannya terdengar seirama, namun ada perbedaan di antara ketiganya yang perlu diketahui.
Simpelnya, perbedaan di antaranya ada pada jumlah faktor autentikasi. Dalam autentikasi, ada yang namanya faktor dalam menentukan apa yang dipakai sistem untuk memvalidasi pengguna.
Tentu saja, perbedaannya tidak sesimpel itu. Perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai 2FA, 3FA, dan MFA, baru dapat mengerti perbedaan dari ketiganya dalam mengamankan akun Anda.
Apa Itu 2FA, 3FA, dan MFA?
Sebelum mengerti tentang ketiga 3FA 2FA MFA, ada baiknya perusahaan paham mengenai faktor autentikasi. Dalam sistem keamanan digital, faktor autentikasi itu berupa tiga wujud:
- Sesuatu yang kamu ketahui (faktor pengetahuan). Apa yang pengguna tau atau ingat? Contohnya password dari akun, atau kode PIN yang dibuat sendiri oleh pengguna.
- Sesuatu yang kamu punya (faktor kepemilikan). Apa yang dimiliki seorang pengguna? Seperti OTP token, perangkat (smartphone) pengguna, hingga aplikasi autentikasi khusus.
- Sesuatu yang merupakan darimu (faktor genetik). Apa yang merupakan jati diri sendiri? Pembuktiannya dapat dilakukan dengan biometric scan secara real-time.
Ketiga faktor ini akan menjadi pembeda dari 2FA 3FA MFA paling utama. Langsung saja, berikut penjelasan lengkap dari ketiganya:
Two-Factor Authentication (2FA)
2FA, two-factor authetication atau autentikasi dua faktor, adalah metode autentikasi dengan menggunakan dua faktor yang sudah disebutkan di atas. Berbeda dengan hanya menggunakan password atau PIN saja, kini Anda juga perlu membuktikan diri dengan faktor kedua.
Dalam 2FA, faktor kedua yang dimaksud umumnya berupa faktor kepemilikan, membutuhkan perangkat Anda sebagai partisipasi. Uniknya, perangkat dalam konteks ini tidak selalu harus smartphone Anda.
Perusahaan yang mengadopsi 2FA juga dapat menambahkan sistem hard token dan soft token sebagai cara autentikasi. Apa bedanya?
- Hard token merupakan perangkat fisik, contohnya seperti OTP token YubiKey dalam bentuk flashdisk.
- Soft token merupakan software, contohnya seperti aplikasi autentikasi Google Authenticator pada perangkat.
Jadi, Anda tidak hanya perlu password untuk mengakses layanan digital saja. Server layanan tersebut akan kembali meminta Anda untuk melakukan autentikasi kedua, baik apakah dengan OTP, hard token, atau soft token.
Three-Factor Authentication (3FA)
2FA sudah memberikan keamanan yang tinggi, namun, bagaimana jika perusahaan ingin lebih? Mereka dapat melakukannya dengan 3FA, yang berarti jumlah faktor autentikasi tidak lagi dua seperti 2FA, melainkan tiga.
Kalau 2FA memakai faktor pengetahuan dan kepemilikan, maka 3FA menambahkan faktor genetik. Sesuai dengan penjelasan di atas, di sini biometrik menjadi kunci penting dalam implementasi 3FA.
Proses biometrik yang lebih canggih akan membutuhkan informasi secara real-time. Sebagai contoh, server akan meminta Anda untuk menggerakkan mata dan membuka mulut, tidak hanya sekedar scan sidik jari dan wajah.
Maka itu, jika Anda membandingkan 2FA vs 3FA, maka 3FA jelas lebih aman karena sistem biometrik real-time ini. Dengan keamanan yang diberikan, tak heran jika 3FA digunakan untuk:
- Instansi pemerintah, terutama di situs yang memiliki data yang konfidensial dan tidak boleh tersebar ke publik.
- Mobile banking, terutama saat membuat akun dan melakukan transaksi uang yang jumlahnya antara sedikit atau besar.
- Akun saham dan crypto wallet, karena transaksi saham dan cryptocurrency yang paling rentan menjadi sasaran empuk peretas.
Multi-Factor Authentication (MFA)
Sistem 3FA sudah sangat bagus dalam menjamin keamanan, namun, sangat bagus bukan berarti yang terbaik. Di sinilah hadir MFA (multi-factor authentication), sebagai sistem autentikasi yang memakai faktor lebih banyak dari 2FA dan 3FA.
Namun, ada hal yang perlu diketahui tentang MFA ini. MFA bukan selalu berarti lebih banyak dari 2FA dan 3FA. MFA itu sifatnya multi-faktor, yang berarti termasuk 2FA dan 3FA, karena keduanya “lebih dari satu faktor”.
Hanya saja, MFA bisa lebih dari 3FA, karena dapat menggunakan faktor autentikasi lebih dari 30 macam. Berikut beberapa contoh faktor autentikasi baru untuk MFA, selain memakai tiga faktor di atas:
- Location-based authentication, memakai alamat IP dan wilayah Anda.
- Time-based authentication, memberikan Anda waktu sedikit untuk mencoba input OTP (one time password).
- Device-based authentication, mendeteksi model perangkat yang Anda pakai untuk login.
Baca Juga: Cara Kerja Autentikasi Multi-Faktor (MFA) - Panduan Lengkap 2024
Perbedaan 2FA, 3FA, dan MFA
Setelah mengetahui 2FA 3FA MFA, maka sudah terlihat dengan jelas apa perbedaan dari ketiganya. Perbedaan paling utama yaitu dari jumlah metode yang dimiliki ketiganya.
Sesuai dengan namanya, 2FA memiliki dua faktor untuk dilewati. Untuk 3FA, Anda perlu melewati tiga faktor. Dan untuk MFA, Anda perlu melewati lebih dari tiga faktor, meskipun juga bisa dua atau tiga faktor saja.
Perbedaanya selanjutnya tentu dari keamanan, meski sebenarnya ketiganya sama-sama menawarkan keamanan tinggi. Di sini jelas bahwa MFA yang lebih dari tiga faktor, akan semakin mempersulit peretas.
Perbedaan 2FA 3FA MFA terakhir ada pada biaya operasional yang dibutuhkan. Semakin kompleks faktor autentikasi yang dimiliki perusahaan, maka akan semakin mahal biayanya. Di sini, 2FA merupakan opsi termurah.
3 Keunggulan Utama MFA
Jika Anda membandingkan 3FA vs 2FA vs MFA, maka jelas bahwa MFA lebih unggul dari kedua sistem autentikasi tersebut. Terutama karena perusahaan dapat mengimplementasi metode autentikasi yang lebih banyak dari biasanya.
Jadi, apa keunggulan utama dari implementasi MFA pada perusahaan? Apa manfaatnya untuk para pelanggan perusahaan tersebut? Ada tiga keunggulan yang dimilikinya:
Meningkatkan Keamanan Digital
Semakin banyak faktor yang ditambahkan, maka semakin meningkat keamanan yang dimiliki. MFA lebih mampu mengamankan layanan digital lebih hebat, jika dibandingkan dengan sistem lainnya.
Meskipun peretas sudah mendapatkan password korban, mereka akan tetap perlu melewati faktor-faktor autentikasi dari sistem MFA. Hal ini dapat memfilter peretas di antara peretas, mengurangi banyak potensi retasan.
Selain itu, faktor autentikasi seperti location-based, time-based, dan device-based akan semakin mempersulit mereka. Hanya pemilik akun yang asli, yang mampu melewati ketiga faktor ini dengan mudah.
Melindungi dari Berbagai Jenis Serangan Siber
Saat ini memang sudah banyak serangan siber yang menghantui banyak perusahaan besar. Mulai dari penggunaan ransomware, social engineering, phishing, MiTM (man-in-the-middle), dan lain-lain.
Hal ini mengharuskan banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mengimplementasikan pertahanan terkuat. MFA dapat menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang ingin melindungi diri, dari serangan siber.
Anda sebagai pemilik akun atau pelanggan, juga perlu mengaktifkan MFA jika opsinya tersedia. Ini akan membuat baik perusahaan dan Anda sama-sama berpartisipasi, dalam menciptakan ranah digital yang aman.
Memenuhi Persyaratan Keamanan
Sejak 17 Oktober 2024, UU PDP dinyatakan berlaku secara penuh untuk menindaklanjuti pelanggaran terhadap data pribadi. Perusahaan yang dianggap lalai dalam melindungi data pribadi, dapat terkena sanksi tegas.
Maka dari itu, perusahaan akan perlu berhati-hati dalam memproses dan mengendalikan data tiap pelanggan. Salah satu caranya yaitu dengan mengimplementasi keamanan terbaik seperti multi-factor authentication.
Pada akhirnya, ketiga 2FA 3FA MFA memiliki satu tujuan: keamanan dalam melakukan segala aktivitas digital. Dengan mengetahui perbedaannya, perusahaan dapat bijak memilih mana yang memang diperlukan perusahaan.
Temukan Jasa OTP Terbaik bersama Fazpass!
Dalam usaha mencari penyedia layanan OTP terbaik, Anda juga dapat mengambil jalan pintas dengan memanfaatkan Fazpass. Kami adalah all-in-one OTP platform marketplace yang dapat membantu kebutuhan verifikasi Anda melalui berbagai channel seperti SMS, WhatsApp, Email, dan Missed Call.
Apa yang dilakukan Fazpass? Untuk contohnya, Fazpass dapat memberikan analisa lengkap agar perusahaan dapat mengambil penyedia OTP yang tepat sasaran untuk setiap channel. Namun, tidak hanya itu yang bisa kami lakukan.
Fazpass juga membantu perusahaan mengelola integrasi multi-channel dan vendor dengan cepat, dengan sekali integrasi.
Fitur lainnya yang kami berikan berupa perpindahan provider secara mulus antar channel, dashboard analitika untuk memantau performa setiap channel, dan biaya yang dapat Anda kendalikan sesuai kebutuhan channel yang digunakan.
Dan hal terbaiknya? Anda bisa mencoba layanan Fazpass kami dengan GRATIS. Mari permudah pencarian jasa OTP untuk perusahaan Anda bersama Fazpass sekarang!