WhatsApp
logo fazpass
Home » Blog » Security » 10 Cara Mengatasi Ancaman Deepfake dalam Dunia Digital

10 Cara Mengatasi Ancaman Deepfake dalam Dunia Digital

Ancaman Deepfake memang sangat mengkhawatirkan. Pelajari cara mengenali, mencegah, dan melindungi diri dari penipuan AI ini. Ketahui langkah-langkah di sini.
by Fazpass Indonesia
August 21, 2024
bahaya ancaman deepfake penipuan AI

Ancaman tidak hanya di dunia nyata saja, namun juga dalam dunia digital. Yang paling berbahaya saat ini, yaitu ancaman deepfake, cukup membuat banyak pengguna internet khawatir saat ingin berselancar di internet.

Pasalnya, ada yang dinamakan dengan deepfake scams. Model penipuan ini menggunakan kecerdasan buatan, untuk membuat konten hoaks yang menggunakan orang tak bersalah.

Tidak hanya bersifat menipu, orang yang menjadi korban akan sangat dirugikan. Reputasi seseorang dapat hancur akibat ulah iseng. Maka itu, kenali apa itu deepfake, dan bagaimana cara mengatasinya.

Apa itu Deepfake?

Deepfake adalah konten yang dihasilkan dari manipulasi kecerdasan buatan, untuk merubah wajah di video dengan wajah tiruan. Jadi seolah-olah perilaku orang yang ditiru di video itu benar terjadi, padahal nyatanya tidak.

Deepfake merupakan lakuran (portmanteau) dari kata “deep learning” (pembelajaran dalam) dan “fake” (palsu). Istilah deepfake mulai disebutkan sejak tahun 2017 oleh pengguna forum anonim di Reddit.

Di atas kertas, teknik deepfake nampaknya terlihat biasa, dan hanya untuk iseng saja. Namun realitanya, deepfake justru digunakan untuk menyebarkan informasi palsu, sampai konten yang mengandung eksplisit.

Sejak debutnya, banyak yang kini mulai waspada dengan potensi dari ancaman deepfake. Bahkan, dengan munculnya teknologi Generative AI, siapa saja dapat menjadi korban dari ulah oknum yang ingin merusak nama baik.

Bagaimana Cara Deepfake Bekerja?

Untuk dapat membuat konten palsu, deepfake membutuhkan teknologi yang disebut neural network. Teknologi ini menggunakan machine learning, untuk dapat mereka ulang wajah baru ke wajah original di dalam video.

Untuk melakukan itu, neural network menggunakan autoencoding. Jadi wajah yang mau ditiru akan dimasukkan ke encoder, untuk diproses menjadi base vector. Ini juga dapat disebut sebagai latent face.

Dengan adanya latent face ini, neural network akan dapat mereka ulang wajah tersebut dengan decoder. Alhasil, wajah dari video tersebut akan diubah dan ditimpa dengan wajah tiruan yang sudah direka ulang. Jika membicarakan contoh, mari mundur ke tahun 2021. Pada tahun tersebut sempat heboh konten video TikTok dari aktor Tom Cruise, yang melakukan kegiatan yang tidak mungkin dilakukan aktor tersebut.

Kenyataannya, konten ini adalah deepfake yang dibuat AI effect artist Chris Umé. Dia menggunakan body double Tom Cruise bernama Miles Fisher, lalu wajahnya tinggal di-deepfake dengan Tom Cruise. Pada saat itu, aktor Hollywood tersebut tidak pernah membuat konten TikTok. Hingga tahun 2023, Chris Umé tetap mengunggah konten deepfake yang ia yakini, membuktikan bahwa teknologi deepfake dapat dibuat untuk melucu.

Ancaman Deepfake dalam Dunia Digital

Meski deepfake technology—seperti contoh di atas—dapat digunakan untuk humor, realita tidak seindah apa yang dibayangkan. Tanpa adanya regulasi yang ketat, teknologi ini dapat menjadi ancaman yang mengakibatkan:

  • Penipuan. Siapapun bisa membuat video menggunakan wajah artis atau orang terkenal untuk meraup keuntungan pribadi, maupun finansial.
  • Fitnah. Bayangkan jika tanpa sadar, wajah Anda digunakan untuk membuat deepfake scam, dan Anda dituduh sebagai penipu karena video tersebut.
  • Pencemaran nama baik. Seperti contohnya menggunakan wajah orang tak bersalah, untuk konten video eksplisit yang dapat menjatuhkan nama baik.
  • Privasi terancam. Orang yang melihat Anda dalam video deepfake, akan penasaran dan mulai mengulik informasi pribadi Anda di dunia nyata.

Cara Mencegah dan Mengatasi Deepfake

Cara Mencegah dan Mengatasi Deepfake penipuan AI

Dengan bahayanya ancaman deepfake app dan perkembangannya secara keseluruhan, apa yang kita sebagai masyarakat bisa lakukan? Masih ada solusi yang bisa diikuti, untuk menghadapi teknik manipulasi AI ini.

Pelajari Tanda-Tanda Manipulasi Deepfake

Dimulai dari yang pertama adalah dengan mengamati video deepfake tersebut. Meski deepfake kian makin sempurna, namun autoencoder tidak sesempurna yang dibayangkan.

Adapun tanda adanya deepfake, dapat dilihat dari pergerakan mata yang tidak normal, pantulan kacamata yang tidak konsisten, hingga tahi lalat yang bergerak. Berbeda dengan video asli yang facial feature-nya konsisten.

Selalu Skeptis dengan Konten di Internet

Saat memakai internet, pengguna dituntut untuk berpikir secara kritis. Artinya, apabila beredar konten atau isu negatif, jangan langsung percaya dan dianggap memang benar.

Terutama belakangan ini, seringkali netizen di media sosial mengunggah video dengan caption “viral”. Skeptis dapat membangun masyarakat sebagai orang yang tidak bisa mudah ditipu oleh konten video, yang ternyata hasil manipulasi deepfake

Budayakan Verifikasi Sumber Informasi

Anggap saja saat ini sedang muncul video viral. Apa langkah terbaik yang dilakukan? Anda perlu melakukan cross-check, atau verifikasi asalnya konten tersebut.

Mau itu deepfake atau bukan, verifikasi sebelum bertindak selalu menjadi netiquette yang tepat. Selain mengetahui jika itu deepfake, Anda juga mencegah diri sendiri dalam menyebarkan hoaks ke orang lain.

Edukasi Publik Mengenai Ancaman Deepfake

Hal utama yang membuat deepfake mengancam, datang dari masyarakat yang mudah percaya dengan apa yang dilihat. Maka itu, pencegahan terbaik adalah dengan meningkatkan awareness terhadap teknologi ini.

Caranya dapat dilakukan dengan menyebarkan betapa bahayanya deepfake bagi siapapun. Ini akan membuat lebih banyak masyarakat  yang saling membantu mencegahnya.

Lindungi Konten Media dari Peretas

Deepfake pada dasarnya dapat dibuat memakai data pribadi yang dicuri oleh oknum seperti peretas. Misalkan jika Anda tidak pernah mengunggah wajah Anda di internet, ancaman deepfake masih bisa terjadi dari kebocoran data.

Untuk itu, pastikan untuk melindungi konten maupun data pribadi. Misalnya dengan mengaktifkan fitur multi-factor authentication (MFA), salah satunya yaitu one-time password (OTP).

Dengan OTP, semua konten dan data pribadi Anda hanya dapat diakses Anda sendiri. Sementara peretas akan kesulitan mengaksesnya, karena membutuhkan email, SMS, atau akun WhatsApp yang hanya Anda ketahui.

Gunakan Teknologi Pendeteksi Deepfake

Siapa sangka jika AI dapat membantu melawan “saudaranya” sendiri? Beginilah konsep dari deepfake detector yang dapat digunakan, untuk mendeteksi jika sebuah konten adalah deepfake.

Anda bisa memakai AI-based detector untuk mendeteksi deepfake, baik gratis ataupun berbayar. Salah satunya yaitu OpenAI—dikenal karena layanan ChatGPT—yang juga membuat pendeteksi deepfake berbasis AI.

Selalu Pantau Media Sosial dari Deepfake

Ancaman deepfake dapat terjadi kapan saja. Jika Anda memiliki perusahaan atau bisnis, maka selalu pantau media sosial yang digunakan untuk melihat reputasi brand sejauh ini.

Misalkan jika ada satu pengguna random yang menyebarkan deepfake, Anda dapat melakukan tindakan segera. Setidaknya, masih bisa meminimalisir dampak dari konten tersebut.

Segera Mitigasi Kerusakan dari Deepfake

Apabila memang terbukti ada yang membuat konten deepfake menggunakan wajah Anda, apa yang harus dilakukan? Jawabannya segera mitigasi dampak dari deepfake itu.

Caranya mulai dengan melakukan klarifikasi mengenai video tersebut, dan mengambil tindakan untuk memperbaiki reputasi yang mulai terkena dampak dari deepfake.

Ambil Tindakan Hukum Jika Menjadi Korban

Sebagai korban, Anda juga dapat mengambil jalur hukum terhadap pembuat konten deepfake. Ada UU PDP yang dapat Anda pakai untuk mengantisipasi dampak dari manipulasi deepfake.

Pada Pasal 66, dijelaskan jika memalsukan data pribadi yang dapat merugikan orang lain, dapat dijerat hukum. Menurut Pasal 68, hukumannya berupa enam tahun penjara, atau dengan denda enam miliar rupiah.

Ikuti Perkembangan Teknologi untuk Pencegahan Deepfake

Deepfake memang selalu berkembang, namun begitu juga dengan teknologi deepfake detection. Sebab itu, Anda perlu mengikuti bagaimana dunia mengatasi ancaman yang disebabkan dari manipulasi AI dan deepfake ini.

Jadi kesimpulannya, dunia akan terus berputar meski ancaman deepfake yang kian dekat di mata. Jauhi Anda, orang terdekat Anda, dan bisnis Anda dari teror deepfake, dengan mengatasi dan melakukan pencegahan sejak dini.

Related Articles
Want to Keep Update on Fazpass Blog & Features?
For information about how Fazpass handles your personal data, please see our privacy policy.
fazpass logo
We are a Multi-Factor Authentication Solution Service Provider that helps enterprises engage with Omnichannel and Multi-Provider with just Single API Integration.
Jl. Delima I No. 10 Kav. DKI Meruya Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610
ISO 27001FIDO_Alliance_Logo-1 1
crossmenuchevron-downchevron-right