Menurut survei tahun 2024 dari Data.ai, masyarakat Indonesia rata-rata memakai aplikasi smartphone lebih dari 6 jam per hari. Jadi, mengapa tidak memanfaatkan strategi WhatsApp marketing saja untuk mendapatkan atensi dari mereka?
Pemasaran konvensional melalui media massa seperti iklan tidak dianggap optimal lagi di zaman sekarang. Kini, perusahaan berlomba-lomba untuk membuat brand digital mereka dapat terhubung dengan pelanggan, seperti hubungan dekat.
Sebagai aplikasi messenger yang dipakai sehari-hari, WhatsApp dipakai perusahaan untuk mewujudkan strategi pemasaran ini. Pelajari bagaimana pemasaran WhatsApp lebih efektif untuk membangun bisnis.
Apa itu WhatsApp Marketing?
WhatsApp marketing adalah segala teknik pemasaran yang menggunakan aplikasi messenger WhatsApp. Dengan menggunakan WhatsApp, perusahaan dapat langsung memasarkan brand ke target penerima atau pelanggan.
Kalau dengan iklan konvensional, selalu ada kemungkinan pemasaran tidak sampai ke target audiens. Sementara dengan WhatsApp, ibaratnya perusahaan langsung berinteraksi dengan orang, sehingga kesannya lebih proaktif dan efisien.
WhatsApp juga menjadi bagian dari marketing digital karena banyaknya fitur yang mendorong pemasaran. Contohnya seperti pengiriman pesan template otomatis, dukungan layanan, hingga pengiriman media seperti foto dan video kepada target audiens.
Baca Juga: SMS vs WhatsApp Marketing: Mana Yang Lebih Baik untuk Bisnis?
Tujuan dan Manfaat WhatsApp Marketing bagi Bisnis
Meski WhatsApp digunakan secara luas sebagai aplikasi komunikasi, perusahaan dapat memanfaatkan aplikasi dari Meta ini untuk bisnis. Kira-kira apa tujuan dan manfaat dari WhatsApp marketing for business?
- Lebih mudah menggapai target audiens yang diinginkan. Dengan pengguna WhatsApp yang mencapai 3 miliar, dan seringnya masyarakat menggunakan WhatsApp, pemasaran melalui aplikasi messenger ini akan lebih efektif.
- Menciptakan pemasaran yang lebih personal ke pelanggan. WhatsApp dapat diintegrasikan dengan platform seperti CRM (customer relationship management) yang dapat membangun hubungan pelanggan yang lebih personal.
- Memberikan akses dukungan layanan 24/7 ke pelanggan. Pelanggan dapat bebas menghubungi customer service bisnis melalui WhatsApp dengan mudah, berkat adanya chatbot dan pesan otomatis.
- Membuat strategi pemasaran yang lebih hemat biaya. Jika dibandingkan dengan iklan di TV, memasarkan brand melalui WhatsApp akan lebih murah. Pemasaran juga lebih tertuju ke target audiens yang tepat, sehingga lebih tepat sasaran.
4 Jenis Pesan Percakapan WhatsApp untuk Pemasaran
Menurut laman Meta mengenai WhatsApp Business, ada empat jenis percakapan yang bisa digunakan untuk bisnis. Semua ini merupakan bagian dari penggunaan WhatsApp sebagai media komunikasi untuk bisnis.
1. Percakapan Layanan (Service)
Yang pertama adalah percakapan layanan, dimana bisnis dapat memberi layanan seperti customer service kepada pelanggan. Percakapan ini dimulai dari pelanggan itu sendiri, yang kemudian dibalas oleh pihak bisnis.
Dalam sistem pembayaran WhatsApp Business yang baru, sesi ini merupakan sesi customer service window (CSW). Dalam sesi 24 jam ini, bisnis dapat bebas berkomunikasi dengan memberikan respon terhadap pelanggan mengenai produk/layanan.
Adapun isi dari percakapan ini lebih ke sekedar sesi tanya-jawab yang diajukan pelanggan ke bisnis. Misalnya pertanyaan seputar layanan atau produk yang dibeli pelanggan, atau konfirmasi mengenai transaksi.
2. Percakapan Utilitas (Utility)
Sesuai dengan namanya, percakapan ini dikhususkan untuk fungsional ketimbang pemasaran. Bedanya dengan percakapan layanan adalah, pesan WhatsApp ini dimulai dari pihak bisnis menggunakan pesan template.
Isi dari percakapan ini dapat terlihat sebagai “reminder” proaktif dari langganan yang dibeli pelanggan. Selain itu, bisa juga seperti konfirmasi transaksi, update mengenai pengiriman produk, dan konfirmasi jika pelanggan melakukan password reset.
3. Percakapan Autentikasi (Authentication)
Autentikasi melalui WhatsApp seperti OTP (one-time password) juga termasuk dalam percakapan WhatsApp. Meski memang pelanggan yang meminta kode OTP duluan, bisnis lah yang tetap memulai percakapan dengan mengirimkan pesan kode OTP.
Untuk memberikan kode OTP melalui WhatsApp, bisnis akan memerlukan pengiriman WhatsApp OTP otomatis dari Business Service Provider (BSP). Pesan ini akan terkirim secara otomatis memakai pesan template.
Baca Juga: Mengapa Beralih ke WhatsApp OTP Bisa Mengubah Keamanan Anda?
4. Percakapan Pemasaran (Marketing)
Jenis percakapan ini baru termasuk dalam WhatsApp marketing campaign. Sama halnya dengan percakapan autentikasi dan utilitas, percakapan ini juga dikirimkan dengan pesan template yang sudah didesain sebelumnya.
Sebagai bagian dari WhatsApp marketing strategy, perusahaan dapat mengirimkan berbagai jenis pesan marketing ke pelanggan, seperti:
- Informasi mengenai penawaran dan promosi produk/layanan. Pesan ini juga bisa disertai dengan link yang mengarah ke situs pembelian online.
- Saran mengenai produk kepada pelanggan yang sesuai dengan personalisasi. Ini yang akan membangun hubungan antara pelanggan dengan bisnis.
- Pengingat mengenai abandoned cart. Saat pelanggan mengurungkan niatnya untuk membeli barang di keranjang mereka, perusahaan dapat mencoba membujuk dengan memakai pesan ini.
5 Strategi WhatsApp Marketing yang Efektif untuk Bisnis Anda
Dengan mengetahui manfaat dari WhatsApp, Anda perlu juga tahu seperti apa strategi pemasaran WhatsApp yang efektif. Berikut apa saja yang strategi pemasaran yang bisa Anda gunakan dalam bisnis:
1. Gunakan WhatsApp Business
Ada alasannya mengapa Meta membagi WhatsApp untuk komunikasi biasa, dan WhatsApp Business untuk keperluan bisnis. Ini karena aplikasi versi bisnis ini dapat digunakan untuk kebutuhan bisnis digital, seperti:
- Membuat profil bisnis dan katalog agar pelanggan dapat langsung berinteraksi dengan bisnis secara online.
- Meningkatkan kredibilitas bisnis dan coverage dengan mendapatkan centang Meta Verified melalui BSP.
- Memberikan fitur-fitur yang meningkatkan kepuasan pelanggan dengan integrasi WhatsApp Business API.
2. Bangun dan Kelola Kontak dengan Baik
Dalam bisnis, Anda akan mengelola banyak pesan dari berbagai macam pelanggan. Sebab itu, Anda perlu pengelolaan kontak yang baik, serta mampu memprioritaskan mana keluhan yang perlu dimitigasi segera.
Dengan WhatsApp Business, Anda akan dapat memberikan label terhadap pesan-pesan tersebut. Ini akan memberikan Anda kemudahan dalam menyortir pesan yang sudah dikategorikan dengan label spesifik.
3. Manfaatkan Broadcast dan Story WhatsApp
Untuk meningkatkan customer engagement, Anda juga perlu menarik atensi mereka dengan fitur Broadcast dan Status. Misalnya, jika ada promosi harga terbatas, maka Anda bisa menyampaikannya ke berbagai customer secara bersamaan.
Story WhatsApp juga bisa dimanfaatkan dalam pemasaran, terutama karena mudah untuk dikustomisasi. Anda dapat mengunggah foto, video, atau teks mengenai produk yang dipasarkan.
4. Berikan Layanan Pelanggan yang Cepat dan Interaktif
Dalam memberikan layanan pelanggan yang cepat, ada setidaknya dua fitur yang bisa dipakai dalam WhatsApp. Pertama, Anda bisa memakai Quick Replies untuk merespons pesan pelanggan dengan lebih cepat.
Jika sedang sibuk, WhatsApp juga memberikan fitur Away Messages, dimana Anda dapat menyetel pesan otomatis untuk membalas, agar pelanggan tak merasa diabaikan.
Alternatifnya, Anda juga bisa memakai chatbot di WhatsApp yang aktif selama 24/7 jam. Fitur dari API ini memungkinkan interaksi yang lebih interaktif kepada pelanggan.
5. Evaluasi dan Optimalkan Strategi
Strategi WhatsApp marketing business tidak selalu berjalan lancar. Anda akan perlu mengevaluasi strategi yang saat ini digunakan, agar dapat memberikan hasil yang lebih sempurna lagi.
Untuk itu, Anda dapat memakai fitur analitik dari WhatsApp, atau memakai alat pihak ketiga open source untuk mendapatkan insight dari bisnis. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi apa saja masalah dalam strategi pemasaran.
Dengan strategi yang tepat, WhatsApp marketing dapat menjadi strategi yang kuat dalam berkompetisi di pasar brand digital. Anda akan dapat meningkatkan sales, brand recognition, dan conversion rate dengan efektif.