Dalam kosakata keamanan digital, banyak sekali jargon seperti 2FA dan OTP yang sering disebut-sebut. Namun, jika membahas 2FA vs OTP, manakah di antara keduanya yang mampu melindungi bisnis perusahaan?
Semua perusahaan sudah tahu bahwa jika proses autentikasi pengguna yang aman, maka sistem keamanan yang canggih adalah suatu keharusan. 2FA dan OTP kerap menjadi pilihan utama dalam mewujudkan hal tersebut.
Namun kembali lagi, perusahaan ingin keamanan yang terbaik, sehingga mereka jadi bimbang dalam memilih antara keduanya. Supaya lebih yakin, mari membahas tuntas tentang 2FA dan OTP untuk dapat memastikan.
Apa itu Two-Factor Authentication (2FA)?
Mari bahas tentang two-factor authentication atau 2FA dahulu. 2FA merupakan sistem keamanan berupa kombinasi dari dua faktor autentikasi, agar dapat membuktikan identitas diri.
Two-factor authentication hadir sebagai pembaharuan dari single-factor authentication (SFA). Karena SFA dianggap kurang cukup untuk memberikan keamanan tambahan, maka hadirlah 2FA sebagai solusinya.
Secara umum, 2FA memakai password sebagai faktor autentikasi pertama terlebih dahulu. Seperti ini cara kerja dari autentikasi two-factor authentication yang dilakukan:
- Mula-mula, pelanggan mencoba masuk ke layanan dengan menginput akun dan password seperti biasa.
- Jika tidak memakai password, maka sebagai gantinya, server memberikan security key unik kepada pelanggan.
- Setelah itu, maka pelanggan dinyatakan telah melewati faktor pertama dari 2FA. Pelanggan lalu akan melakukan autentikasi tahap kedua, sesuai namanya.
- Pelanggan tinggal mengikuti instruksinya, tergantung dari apa metode autentikasi faktor 2FA yang digunakan.
- Setelah selesai, maka pelanggan baru melewati sistem 2FA, dan akan mendapat akses penuh dari layanan tersebut.
Apa itu One-Time Password (OTP)?
Sementara itu, OTP atau one time password merupakan kata sandi yang kegunaannya hanya bisa dipakai sekali saja oleh pelanggan. Konsep ini berlawanan dengan password biasa yang selalu dipakai, setiap kali ingin melakukan login.
OTP umumnya terdiri dari 4-6 karakter dengan gabungan angka atau huruf. Kombinasi kode ini akan menjadi password yang digunakan pelanggan untuk dapat membuktikan diri.
Untuk dapat bekerja, OTP menggunakan dua model dalam menciptakan kode sekali pakai. Berikut dua model yang dipakai sistem tersebut dalam memberikan kode:
- HMAC-based one-time password (HOTP). Dengan Hash-based Message Authentication Code, proses autentikasi OTP model ini memakai batasan berdasarkan event counter.
- Time-based one-time password (TOTP). Ini merupakan improvisasi dari HOTP, dimana proses autentikasi OTP-nya bersifat time-limited.
Untuk menggunakan OTP cukup simpel. Pelanggan dapat memilih bagaimana untuk menerima kode, lalu tunggu hingga kode OTP terkirim ke pelanggan. Setelah itu, baru ketikkan kodenya agar prosesnya selesai.
2FA vs OTP: Apa Perbedaan Utama Keduanya?
Kedua jenis autentikasi ini tidak hanya sekedar beda nama atau beda singkatan saja. Inilah perbandingan 2FA vs OTP dari beberapa poin perbandingan, yang dapat menjadi pembeda keduanya secara jelas:
Faktor-Faktor Autentikasi
Dalam proses autentikasi, keduanya memiliki faktor yang berbeda. Untuk 2FA, terdapat tiga macam yang menggarisbawahi kemampuannya sebagai autentikasi yang lebih aman:
- Something you know (Sesuatu yang diketahui pengguna), seperti password, PIN, dan pertanyaan personal.
- Something you have (Sesuatu yang dimiliki pengguna), seperti OTP token, aplikasi autentikasi, dan device seperti smartphone.
- Something you are (Sesuatu yang merupakan pengguna), digunakan dalam proses autentikasi biometrik yang memerlukan fisik pengguna.
Sementara itu, OTP hanya memiliki faktor “something you have” dalam wujud perangkat pengguna. Jika diperbolehkan, pengguna juga dapat memilih channel untuk mendapatkan kode, seperti SMS, email, WhatsApp, dan metode lainnya.
Tingkat Keamanan
Perihal keamanan, 2FA jelas lebih aman karena memiliki dua lapisan yang perlu ditembus. Berbeda dengan OTP yang notabenenya salah satu faktor autentikasi, membuatnya lebih rentan diretas.
Keamanan 2FA OTP bahkan lebih aman dari OTP biasa. Alasannya karena OTP biasa umumnya hanya membutuhkan smartphone, sementara OTP untuk 2FA juga menyediakan OTP token fisik yang sifatnya lebih aman.
Meski begitu, keamanan OTP tetap jauh lebih baik dari password biasa. Perusahaan dapat memilih mau menggunakan sistem autentikasi OTP saja, atau jika ingin lebih aman lagi dengan memakai sistem 2FA.
Metode Implementasi
Bagaimana kira-kira 2FA dan OTP diimplementasikan ke dalam layanan digital? Implementasi keduanya tetap sama-sama mudah, jika membicarakan bagaimana perusahaan menginstalasi sistem autentikasi pada layanan.
Untuk two-factor authentication, perusahaan dapat memberikan opsi bagi pengguna untuk mengikuti proses autentikasi. Pengguna hanya tinggal mengikuti salah satu cara berikut:
- Memakai aplikasi autentikasi yang dapat di-install di smartphone, contohnya seperti Google Authenticator.
- Membeli hard token seperti OTP token YubiKey, yang berbentuk seperti USB atau flashdisk.
- Memindai wajah untuk proses autentikasi model biometrik secara real-time, dimana pelanggan turut menggerakkan wajah untuk mengikuti instruksi.
Sementara untuk OTP, kode OTP dapat diimplementasikan dengan pengiriman kode ke SMS, WA, dan channel lainnya. Akan muncul notifikasi di perangkat pengguna apabila kodenya sukses diterima.
Contoh Penerapan
Untuk mengenal lebih dalam tentang bedanya 2FA vs OTP, ada baiknya perusahaan melihat contoh penerapannya dalam sehari-hari. Dimulai dari 2FA, bisa dilihat contohnya pada Google 2-Step Verification.
Fitur ini sebenarnya bersifat opsional, namun dapat diaktifkan apabila pemilik akun Google ingin akunnya lebih aman. 2-Step verification dapat ditemukan pada Akun Google > Keamanan > Cara Anda login ke Google.
Dalam menu ini juga, terdapat beberapa opsi 2FA yang bebas dipilih oleh pemilik akun Google. Mulai dari passkey/security key, aplikasi autentikasi, hingga backup code.
Sementara untuk OTP, contohnya bisa dilihat pada aplikasi e-commerce dan perusahaan fintech. Untuk konfirmasi transaksi uang dan pembelian secara online, kode OTP akan diberikan ke perangkat pengguna yang terdaftar.
Keunggulan dan Kerugian
Kedua sistem autentikasi ini memiliki plus dan minus yang membuat banyak pertimbangan. Kesimpulannya, 2FA memiliki kekurangan yang OTP tidak punya, dan OTP memiliki kekurangan yang 2FA tidak punya.
Untuk 2FA, kelebihannya ada pada tingkat keamanan yang lebih kuat daripada sekedar OTP. Hanya saja, proses autentikasi 2FA yang lebih lama dari OTP, dapat membuat pelanggan kerap menjadi jenuh dan bosan.
Sementara untuk OTP, kelebihannya ada pada sistemnya yang simpel dan user-friendly. Hanya saja, sistem OTP yang simpel membuat banyak peretas dapat menemukan beberapa celah untuk membobol akun pelanggan.
Misalnya, seperti SIM swapping, intersepsi SMS, dan phishing. Hal ini tetap bisa disiasati dengan penerapan sistem OTP yang dapat memberikan peringatan, jika terdeteksi adanya anomali dalam percobaan akses akun.
2FA vs OTP: Mana yang Sesuai dengan Bisnis Anda?
Jadi, setelah mengetahui lebih dekat dengan 2FA dan OTP, manakah yang harus diimplementasikan di bisnis Anda? Semuanya tergantung dari seperti apa jenis bisnis atau perusahaan yang Anda jalankan:
- Apabila memiliki bisnis dengan transfer hal sensitif setiap harinya seperti bank atau e-commerce, maka gunakan keamanan ekstra melalui sistem autentikasi 2FA.
- Apabila memiliki bisnis tanpa melakukan transfer hal yang sangat sensitif, maka OTP saja sudah cukup untuk bisnis.
Selain keamanan, Anda juga dapat mempertimbangkan biaya implementasi dari 2FA dan OTP. Menggunakan OTP akan lebih hemat, jika dibandingkan 2FA yang memiliki biaya operasional yang lebih besar.
Kendati lebih baik, mau atau tidak maunya keamanan ekstra 2FA tetap tergantung oleh keputusan Anda. Setidaknya, Anda sudah memahami tentang perbandingan 2FA vs OTP dari berbagai faktor yang membedakannya.
Temukan Jasa OTP Terbaik bersama Fazpass!
Dalam usaha mencari penyedia layanan OTP terbaik, Anda juga dapat mengambil jalan pintas dengan memanfaatkan Fazpass. Kami adalah all-in-one OTP platform marketplace yang dapat membantu kebutuhan verifikasi Anda melalui berbagai channel seperti SMS, WhatsApp, Email, dan Missed Call.
Apa yang dilakukan Fazpass? Untuk contohnya, Fazpass dapat memberikan analisa lengkap agar perusahaan dapat mengambil penyedia OTP yang tepat sasaran untuk setiap channel. Namun, tidak hanya itu yang bisa kami lakukan.
Fazpass juga membantu perusahaan mengelola integrasi multi-channel dan vendor dengan cepat, dengan sekali integrasi.
Fitur lainnya yang kami berikan berupa perpindahan provider secara mulus antar channel, dashboard analitika untuk memantau performa setiap channel, dan biaya yang dapat Anda kendalikan sesuai kebutuhan channel yang digunakan.
Dan hal terbaiknya? Anda bisa mencoba layanan Fazpass kami dengan GRATIS. Mari permudah pencarian jasa OTP untuk perusahaan Anda bersama Fazpass sekarang!