WhatsApp
logo fazpass
Home » Blog » Authentication » Peluang dan Tantangan eKYC dalam Transformasi Digital Indonesia

Peluang dan Tantangan eKYC dalam Transformasi Digital Indonesia

Jelajahi peluang dan tantangan eKYC dalam mendukung transformasi digital Indonesia, serta bagaimana regulasi dan teknologi memengaruhi adopsinya.
by Fazpass Indonesia
February 1, 2025
peluang dan tantangan ekyc

Meski e-KYC memberikan banyak peluang dan manfaat, tidak selamanya implementasi sistem ini berjalan dengan mulus. Masih ada beberapa tantangan eKYC yang harus dihadapi oleh pemerintah dan perusahaan.

Seperti yang diketahui, e-KYC atau eKYC adalah sistem verifikasi data berbasis elektronik yang lebih canggih. Sistem ini tidak hanya untuk mempermudah verifikasi, namun juga mencegah tindak kejahatan seperti penipuan online dan pencucian uang.

Hanya saja, transformasi digital di Indonesia belum sepenuhnya merata. Lantas, bagaimana solusi dari tantangan implementasi sistem KYC berbasis elektronik ini? Pelajari lebih lengkap melalui artikel kali ini.

Peluang Implementasi eKYC di Indonesia

Sistem e KYC verification memiliki peluang besar di Indonesia karena berbagai faktor. Salah satunya yaitu jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 221 juta orang di tahun 2024 (menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).

Ditambah lagi, penduduk di Indonesia yang sudah memiliki e-KTP berkisar 202 juta orang (menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi). e-KTP akan dibutuhkan sebagai data yang bisa di-cross check, saat melakukan verifikasi e-KYC.

Ini merupakan salah satu contoh peluang e-KYC dari negara, namun, bagaimana dengan peluang yang diberikan e-KYC itu sendiri? Jika disimpulkan, ada setidaknya tiga macam peluang yang diberikan:

Tingkat Keamanan Digital yang Lebih Baik

Merupakan upgrade dari KYC tradisional, e-KYC akan meningkatkan keamanan layanan digital yang lebih baik. Akan semakin sulit bagi pelaku kejahatan untuk memalsukan dokumen dan data biometrik dengan sistem ini.

Fitur dari e-KYC seperti liveness detection dan OCR (optical character recognition), akan dapat mengecek teks dan biometrik secara real-time. Dengan ini, kasus seperti identity theft dan online fraud akan berkurang.

Baca Juga: Optimalkan Keamanan dengan Kolaborasi OTP dan e-KYC

Proses Verifikasi yang Lebih Efisien

Mengingat jika Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak, masuk akal jika efisiensi verifikasi tiap penduduk perlu ditingkatkan. Sistem e-KYC akan dapat mempercepat prosesnya karena:

  • Masyarakat akan dapat melakukan verifikasi sendiri secara online. Verifikasi e-KYC dapat dilakukan langsung melalui perangkat pribadi, umumnya dari aplikasi layanan digital yang ingin didaftarkan.
  • Mengurangi kebutuhan dokumen fisik dan kunjungan ke kantor layanan. Perusahaan akan dapat menghemat biaya dan waktu, sementara masyarakat dapat bebas melakukan verifikasi kapan saja.
  • Mengurangi human error dalam proses verifikasi. Dibandingkan dengan pengecekan manual, verifikasi e-KYC menggunakan bantuan AI untuk pengecekan data yang lebih cermat.

Akses Layanan yang Lebih Mudah ke Segala Lapisan Masyarakat

Dengan kemudahan dan pengalaman pengguna yang diberikan, layanan dengan sistem e-KYC akan dapat diperkenalkan ke berbagai kalangan masyarakat. Secara jangka panjang, ini akan membantu negara untuk:

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Layanan digital yang mudah diakses akan mempermudah masyarakat mencari pendapatan secara online
  • Meningkatkan keinginan masyarakat untuk menabung. Yang ingin mengelola uang atau menabung, tinggal mengakses layanan digital melalui smartphone kapan saja.
  • Meningkatkan literasi keuangan dalam masyarakat. Akan semakin banyak masyarakat yang mulai belajar untuk mengelola uang dengan baik, salah satunya menabung.

Menghadapi Tantangan eKYC di Indonesia

Menghadapi Tantangan eKYC di Indonesia

Peluang-peluang yang disebutkan di atas, sayangnya juga dibarengi dengan tantangan implementasi sistem e-KYC. Untuk lebih jelasnya, simak baik-baik apa saja tantangan eKYC yang perlu dihadapi perusahaan dan pemerintah:

Pengelolaan Data Pribadi yang Dilakukan Perusahaan dan Pemerintah

Setiap data pribadi masyarakat akan dikelola dan disimpan di database. Hal ini tentu dapat menimbulkan rasa kekhawatiran dari masyarakat, mengingat data pribadi dan biometrik mereka dapat disalahgunakan.

Untuk itu, pemerintah dan perusahaan layanan digital perlu menerapkan keamanan yang lebih baik, agar data-data ini tidak sampai ke tangan yang salah. Adanya kebijakan mengenai bagaimana data tersebut dikelola juga akan dapat membantu.

Akses Layanan Digital dan Koneksi Internet yang Belum Merata

Indonesia merupakan negara kepulauan, membuat pemerataan layanan dan jangkauan sinyal masih menjadi tantangan berat. Masih ada daerah terpencil yang belum mendapatkan internet coverage.

Ditambah lagi, akses layanan digital akan memerlukan smartphone, sementara tidak semua masyarakat memiliki smartphone. Meski begitu, saat ini sudah ada beberapa brand smartphone yang lebih terjangkau.

Untuk menghadapi tantangan eKYC ini, perusahaan operator seluler turut andil dalam memberi jangkauan internet yang mencapai ke daerah tersebut. Perusahaan lain juga dapat membantu dengan memberi akses layanan yang mudah dan murah ke masyarakat.

Standarisasi dalam Interkonektivitas Antar Perusahaan dan Pemerintah

Tantangan eKYC yang satu ini juga jangan diabaikan. Tanpa adanya standarisasi dalam proses verifikasi e-KYC, hal ini akan dapat membuat kebingungan dan ketidaksinkronan terhadap layanan digital di Indonesia.

Masalah utamanya ada pada bagaimana setiap perusahaan memiliki proses verifikasi yang berbeda-beda. Perusahaan perlu mengatasi hal ini dengan menerapkan model standar keamanan yang dapat diikuti.

Bagaimana Solusi yang Tepat untuk Mengatasi Tantangan eKYC?

Meskipun tantangan yang dialami cukup berat, namun setiap tantangan akan ada solusi yang bisa dipraktikkan. Begitu juga seperti e-KYC, dimana pemerintah maupun perusahaan dapat menghadapinya dengan mencoba solusi-solusi seperti berikut:

Peningkatan Literasi Digital ke Masyarakat

Mengatasi tantangan e-KYC dapat dimulai dari meningkatkan literasi digital ke masyarakat. Ini karena literasi digital diperlukan masyarakat untuk dapat memahami bagaimana cara menggunakan layanan digital.

Untuk meningkatkan literasi digital, perlu adanya kolaborasi antara perusahaan dan pemerintah dalam mewujudkannya. Kiranya ada dua cara yang bisa dilakukan mereka:

  • Memberikan akses ke perangkat dan internet yang lebih murah. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk tertarik menggunakan layanan-layanan digital.
  • Membuat konten edukasi mengenai teknologi digital. Tidak hanya sekedar bagaimana mengaksesnya, namun juga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengaksesnya.

Perluasan Infrastruktur Digital

Kurangnya jangkauan dan aksesibilitas layanan digital dapat diatasi dengan memperluas infrastruktur digital. Hal ini tentunya tidak mudah, mengingat kondisi geografis Indonesia yang dipisahkan oleh perairan.

Meski begitu, tidak mudah bukan berarti tidak mungkin. Pemerintah perlu mendorong perluasan infrastruktur digital dengan pemerataan teknologi dan akses informasi di seluruh wilayah Indonesia. 

Penerapan Standar Keamanan

Untuk mengatasi masalah dalam standarisasi, berbagai macam perusahaan perlu mengikuti standar keamanan internasional. Salah satunya yaitu ISO/IEC 27001, yang sudah diikuti oleh perusahaan secara global.

ISO/IEC 27001 merupakan standar internasional yang memberikan kerangka untuk semua perusahaan dalam mengelola keamanan informasi. Standar ini penting karena akan dapat membantu perusahaan dalam:

  • Mengelola dan mengidentifikasi adanya risiko dalam keamanan informasi.
  • Mengendalikan akses informasi data sensitif—seperti data pelanggan—hanya ke pihak yang berwenang.
  • Memastikan data pelanggan dan rahasia bisnis aman dari ancaman kejahatan siber.

Baca Juga: Keuntungan Penerapan e-KYC di Berbagai Sektor Bisnis

Dukungan Kebijakan dan Regulasi

Terakhir, tantangan implementasi e-KYC dapat disiasati dengan penerapan regulasi khusus di Indonesia. Seperti yang diketahui, sudah ada Peraturan BI no. 3/10/PBI/2001, mengenai Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC).

Selain itu, pengelolaan data pribadi juga sudah diatur dalam UU PDP (Perlindungan Data Pribadi), yang belum lama ini sudah disahkan. Dengan kebijakan dan regulasi seperti ini, pemerintah dapat memastikan e-KYC tetap aman bagi masyarakat.

Kesimpulannya, tantangan eKYC menuntut semua pihak untuk saling bekerja sama membangun ekosistem digital yang sehat. Pada akhirnya, manfaat e-KYC akan dapat mendorong perkembangan negara di Indonesia.

Related Articles
Want to Keep Update on Fazpass Blog & Features?
For information about how Fazpass handles your personal data, please see our privacy policy.
fazpass logo
We are a Multi-Factor Authentication Solution Service Provider that helps enterprises engage with Omnichannel and Multi-Provider with just Single API Integration.
Jl. Delima I No. 10 Kav. DKI Meruya Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610
ISO 27001FIDO_Alliance_Logo-1 1
crossmenuchevron-downchevron-right