Promosi merupakan taktik marketing yang sudah lama digunakan. Simpel, namun, selalu efektif. Sayangnya, dari zaman dahulu hingga zaman serba digital, promo abuse fraud selalu saja menghantui banyak perusahaan.
Kalau zaman dahulu, orang dapat melakukan pemalsuan kupon supaya terus mendapatkan giveaway. Selain itu, mereka juga bisa memalsukan data diri, agar perusahaan mengira mereka belum mendapatkan hadiah promosi.
Jika dibandingkan dengan dunia digital sekarang, promotion abuse lebih ke manipulasi sistem digital untuk keuntungan. Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu mengetahui seperti apa eksploitasi ini, dan apa upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
Apa itu Promo Abuse Fraud?
Promo abuse fraud atau promotion abuse, merupakan tindakan seseorang yang memanfaatkan hadiah promosi dengan cara yang tidak etis. Perbuatan ini dianggap tidak etis, karena mereka mengeksploitasi hadiah yang seharusnya hanya dipakai sekali.
Apa saja hadiah yang bisa didapatkan? Umumnya dari promotion campaign seperti promosi diskon, voucher code, sign-up bonus, new customer offer, referral bonus, dan masih banyak lagi.
Eksploitasi promo ini, sayangnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bahkan, Anda mungkin tidak menyadari, jika sudah ada pelaku yang melakukannya ke promosi bisnis Anda. Berikut beberapa contoh promo abuse scenarios yang dapat terjadi:
- Pelaku membuat banyak akun dengan berbagai email (istilahnya multi-accounting). Tiap akun akan dipakai untuk mendapatkan hadiah promotion atau referral secara gratis.
- Pelaku menebak voucher yang diberikan perusahaan ke pelanggan lain. Mudahnya menebak kode ini, membuatnya dapat dieksploitasi.
- Pelaku menggunakan AI (kecerdasan buatan) untuk meluncurkan eksploitasi dalam skala besar. Proses multi-accounting akan lebih cepat dan mudah dilakukan.
Dampak Promo Abuse Fraud dalam Bisnis
Mungkin Anda berpikir, kalau hal ini seperti hal sepele yang biasa dilakukan orang iseng. Padahal, orang yang dapat melakukan promo abuse tidak hanya satu atau dua orang saja.
Bayangkan jika saat ini, banyak tools untuk mendukung promotion abuse yang mudah dipelajari dan diakses siapa saja. Alih-alih memberikan pelanggan Anda insentif, Anda akan mengalami berbagai dampak berikut:
- Kerugian secara finansial. Terutama jika Anda sering memberikan kode voucher atau bonus yang terus dimanfaatkan oleh pelaku promo abuse.
- Hilangnya kepercayaan pelanggan. Customer yang mengetahui hal ini, merasa tertipu dan mulai tidak percaya dengan integritas bisnis Anda.
- Citra perusahaan menjadi buruk. Anda dianggap tidak memiliki regulasi ketat, yang dapat meminimalkan adanya eksploitasi hadiah promosi.
- Timbulnya celah untuk re-selling. Hadiah yang dikumpulkan pelaku dapat dijual kembali. Secara tidak langsung, Anda menciptakan sarang yang dapat dihinggapi oleh reseller.
- Kurangnya minat untuk membeli harga produk yang asli. Mengetahui harga diskon yang dapat dieksploitasi, pelanggan Anda akan mulai menggunakan eksploitasi tersebut, dan enggan membeli dengan harga asli.
6 Cara Mencegah Promo Abuse Fraud
Jika disimpulkan, dampak dari promo code abuse dan metode fraud lainnya sangat besar. Anda harus melakukan pencegahan untuk dapat menghindari segala kerugian darinya. Lantas, bagaimana cara mencegahnya?
1. Penerapan Kebijakan dan Ketentuan yang Jelas
Salah satu alasan mengapa masih saja banyak yang melakukan promotion abuse, adalah karena caranya mudah. Maka itu, terapkan aturan yang ketat mengenai bagaimana pelanggan Anda mendapatkan hadiah promosi.
Contohnya, buat syarat dan ketentuan untuk mengklaim hadiah tersebut. Kode voucher ini hanya bisa dipakai dalam waktu 24 jam, misalnya. Atau, hanya pelanggan lama saja yang bisa mendapatkan sign-up bonus.
Dengan penerapan seperti ini, kemungkinan adanya eksploitasi akan sangat sedikit. Selain itu, Anda juga bisa membuat proses klaim yang kompleks. Ini akan sangat melelahkan jika dilakukan user yang multi-account.
2. Verifikasi dan Autentikasi Pengguna
Akan lebih melelahkan lagi bagi pelaku multi-accounting, jika harus melakukan autentikasi setiap kali mau mengklaim. Ini merupakan metode KYC (Know Your Customer), yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi promotion abuse.
Dengan KYC, Anda dapat memastikan jika suatu akun memang sudah terverifikasi siapa pemiliknya. Hadiah hanya diberikan kepada yang sudah terverifikasi saja. Lantas, bagaimana cara verifikasinya?
- Verifikasi identitas diri seperti nama asli, alamat, hingga nomor telepon. Jika diperlukan, sertakan foto KTP untuk memastikan kebenarannya.
- Verifikasi perangkat dengan cara OTP (one-time password) melalui SMS, WhatsApp, atau pilihan lainnya. Selain pencegahan promo abuse, OTP juga dapat meningkatkan keamanan untuk bisnis.
- Verifikasi biometrik memakai wajah yang direkam secara live. Hal ini bersifat opsional, karena customer mungkin kurang suka dengan prosedur yang panjang.
3. Pengawasan dan Pemantauan Aktivitas
Virtual private network (VPN) dapat disalahgunakan orang, untuk membuat seolah-olah semua akunnya berasal dari negara yang berbeda-beda. Namun, ada pola yang bisa Anda curigai dalam bisnis Anda:
- Apabila terdeteksi adanya jumlah akun baru dalam kurun waktu yang sempit.
- Jika suatu akun mengklaim berbagai voucher dalam jumlah yang tidak normal.
- Apabila suatu akun melakukan login atau transaksi di negara yang berbeda-beda.
Jika kedapatan salah satu tanda-tanda di atas, maka akun tersebut kemungkinan sedang mengeksploitasi hadiah promosi. Selalu pantau apa saja aktivitas customer saat login, dan saat mengakses bisnis milik Anda.
4. Pengaturan Teknologi dan Sistem
Selain OTP, Anda juga bisa mengimplementasi teknologi untuk membuat kode unik, yang hanya berlaku untuk satu customer. Sehingga, kode ini tidak bisa dibagikan ke customer lain layaknya voucher biasa.
Kode redeem ini juga dapat dibuat dengan tujuan tidak mudah ditebak. Kalau misalnya kode yang mudah ditebak seperti XMAS2024, maka kode ini persis seperti OTP yang dibentuk dari angka dan huruf secara acak.
5. Edukasi dan Informasi Pengguna
Saat Anda ingin meningkatkan proteksi terhadap promotion abuse, ada baiknya jika semua customer Anda mengetahuinya. Hal ini bertujuan agar mereka tahu, jika sedang ada perubahan ketentuan dan aturan.
Pastikan juga untuk memberitahu customer mengenai edukasi promotion abuse, dan apa yang Anda lakukan untuk mencegahnya. Ini akan membuat customer Anda percaya akan komitmen Anda, untuk memberikan layanan yang adil bagi semua orang.
6. Audit dan Tindak Lanjut
Dengan alat monitoring dan analisa, Anda juga dapat melakukan audit secara mandiri. Seperti yang dijelaskan pada nomor 3 di atas, Anda perlu memantau siapa saja yang memiliki aktivitas yang mencurigakan.
Anggap jika Anda sudah mendeteksi adanya tindakan promotion abuse. Apa yang selanjutnya dilakukan? Tentu saja dengan memberikan account suspension, serta memberikan kompensasi bagi customer lain yang seharusnya mendapatkan hadiah.
Perkuat Proses Autentikasi Bisnis Anda dengan Fazpass Seamless Authentication
Untuk memaksimalkan KYC dalam bisnis, proses autentikasi yang bagus akan sangat diperlukan. Maka dari itu, Fazpass hadir dengan Seamless Authentication, yang dapat membantu Anda melawan promotion abuse.
Fazpass Seamless Authentication merupakan sistem autentikasi tanpa password, yang dapat dilakukan dengan cepat. Apa saja kelebihan dari produk Seamless Authentication ini?
- Pencegahan penipuan seperti promo abuse fraud dan phishing yang lebih hebat.
- Keamanan yang lebih baik, karena sudah mengikuti standar FIDO Alliance.
- Proses autentikasi yang cepat dan mudah dengan biometrik, ketimbang input password.
- Biaya yang lebih hemat karena hanya berdasarkan Monthly Active User (MAU), dan harga tetap sama ke negara luar.
Dengan kelebihan tersebut, Anda tidak hanya sekedar memaksimalkan upaya Anda untuk mencegah promo abuse fraud. Namun, Anda juga akan meningkatkan keamanan dan kualitas layanan untuk semua customer Anda.
