Banyak orang yang tidak mengetahui, bahwa perusahaan perlu membayar biaya pengiriman OTP per request. Buruknya, harga OTP semakin lama semakin naik, menambah kembali biaya perusahaan hanya untuk OTP.
Dengan meningkatnya OTP price, perusahaan akan perlu mencari opsi baru yang lebih cost-effective. Tidak hanya itu, opsi baru tersebut juga perlu menutupi kelemahan OTP sebagai sarana untuk autentikasi pengguna.
Namun, kembali ke topik utama: apa yang membuat OTP begitu mahal? Dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menutupi biaya yang semakin mahal tersebut? Mari bicarakan tentang masalah harganya dahulu.
Kenapa Harga OTP Mahal
One-time password atau OTP adalah lapisan keamanan multi-factor authentication (MFA) yang tidak begitu mahal. Namun, ada beberapa faktor yang membuat perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang besar, sehingga membuatnya menjadi mahal:
- Biaya yang ditekankan berbasis per kirim. Sebagai referensi, Twilio menekankan harga $0.44 per SMS ke nomor Indonesia. Hanya dengan 10 ribu SMS, perusahaan sudah mengeluarkan biaya $4,400.
- Sistem autentikasi yang kurang efisien. OTP tidak memiliki rate pengiriman 100%, yang artinya bisa gagal. Customer akan kembali meminta OTP, membuat perusahaan kembali mengeluarkan biaya OTP.
- Gangguan pada layanan OTP. Misalnya seperti salah masuk ke folder spam, gangguan sinyal, hingga isu pada perangkat. Hal ini membuat customer akan kembali lagi meminta OTP.
- Biaya tambahan dari fitur yang diberikan provider OTP. Mulai dari tingkat keamanan, flash SMS, dan lain-lain yang dapat meningkatkan biaya OTP. Sebagian provider juga memiliki biaya yang lebih mahal untuk nomor telepon international.
Bagaimana Peningkatan Harga OTP Berdampak ke Pengeluaran Bisnis
Bisnis akan selalu dituntut mampu mengelola pengeluaran uang. Dengan meningkatnya harga OTP, maka pengeluaran bisnis akan semakin membesar. Dalam teori, berikut apa saja dampaknya pada budget bisnis:
Total Biaya OTP Per Pengguna
Pembahasan di atas, menjelaskan berapa harga OTP dalam sekali kirim. Namun, hal ini bukan berarti satu customer hanya akan memerlukan satu SMS OTP, dalam menggunakan layanan aplikasi maupun platform.
Anggap jika dalam satu bulan, customer meminta kode OTP sebanyak tiga kali. Satu untuk proses validasi transaksi, satu untuk konfirmasi adanya perubahan info akun, dan satunya lagi untuk reset password.
Bayangkan jika perusahaan tersebut memiliki 100.000 pengguna aktif. Jika setiap customer meminta kode OTP sebanyak 2–3 kali, maka total OTP cost yang dikeluarkan dapat mencapai kisaran $88,000~$132,000 (berdasarkan SMS OTP rate Twilio).
Jumlah Request OTP yang Tinggi
Sistem biaya OTP per kirim, tentu akan semakin memberatkan perusahaan yang memiliki customer yang lebih banyak. Misalnya seperti perusahaan fintech, dimana autentikasi paling sering dilakukan oleh customer-nya.
Sebenarnya ini merupakan hal yang lumrah, mengingat pentingnya OTP untuk menjaga keamanan data pribadi. Hanya saja, aktivitas fintech yang aktif membutuhkan request kode OTP, akan membuat pengeluaran biaya untuk keamanan semakin membengkak.
Pengiriman OTP yang Gagal
Seperti yang diketahui, delivery rate dari berbagai jenis OTP tidak ada yang 100%. Akan selalu ada momen dimana customer tidak berhasil mendapatkan kode OTP. Lalu, apa dampaknya pada bisnis? Berikut skenarionya:
- Proses registrasi dan verifikasi gagal dilakukan. Customer lalu akan meminta kode OTP lagi sampai mendapatkan kodenya.
- Customer menjadi kesulitan mendapat kode OTP. Hal ini tentu membuat customer menjadi kesal dan frustrasi.
- Alhasil, jumlah customer akan menjadi berkurang. Dengan penurunan customer, artinya pendapatan perusahaan juga akan berkurang secara drastis.
Beban Operasional dari Pengiriman OTP yang Gagal
Selain mempersiapkan harga OTP, perusahaan juga perlu menyediakan biaya operasional, atau nama lainnya biaya overhead. Biaya ini dibutuhkan untuk mendukung customer yang frustrasi karena tidak mendapat OTP.
Dukungan tersebut dapat berupa customer support, yang berdedikasi untuk membantu customer mendapatkan kode OTP mereka. Ini akan kembali lagi, menambah tumpukan biaya OTP perusahaan.
Tidak Sekedar Mahal! OTP Juga Memiliki Kelemahan
Dengan mahalnya harga OTP, perusahaan dapat beralih ke opsi yang termurah, mengingat harga OTP WA lebih murah dari SMS OTP. Namun, hal itu tetap tidak akan menutupi kelemahan yang dimiliki sistem OTP.
Risiko Gagal Mengirim OTP
Permasalahan seperti gangguan layanan OTP, masalah perangkat, dan masalah lainnya, membuat sistem OTP bukan sistem autentikasi yang sempurna. Tidak hanya membuat customer gerutu, perusahaan juga merasa harus membantu mereka.
Perusahaan tentu menginginkan solusi autentikasi yang lebih membantu dua pihak. Customer harus dapat menjalani autentikasi tanpa masalah, dan perusahaan dapat menyediakan sistem autentikasi tanpa ada kendala.
Rentan Terhadap Serangan Hacker
OTP memang memberikan keamanan ekstra, namun, hanya sebagai lapisan dari keamanan saja. Artinya, lapisan ini masih dapat memberikan celah untuk diretas, tanpa disadari. Berikut contoh metode yang mereka gunakan:
- Phishing & social engineering. Peretas dapat mengelabui dengan cara menjadi pihak layanan akun. Korban akan tidak sadar, sudah memberikan kode OTP atau informasi akun mereka kepada peretas.
- SIM swapping. Peretas dapat mencuri data pribadi korban, lalu meminta SIM baru dengan data-data tersebut. Dengan SIM baru, peretas dapat membobol akun melalui reset password.
- Intersepsi jaringan. Peretas dapat mengambil kode OTP saat korban menunggu server OTP mengirimkannya. Peretas akan mendapat nomor HP korban dan kode OTP, untuk membobol akun tersebut.
Akses OTP Hanya dengan Mencuri Perangkat
Smartphone memiliki sistem PIN dan biometrik, yang umum digunakan untuk dapat mengakses smartphone. Tetapi, belum tentu semua customer memasang proteksi tersebut pada smartphone milik mereka.
Apabila smartphone tersebut sempat tercuri, maka pelaku dapat mengakses data-data penting, dan akun-akun yang tersambung di dalamnya. Pelaku juga akan mudah meminta kode OTP, mengingat email atau WhatsApp yang bisa diakses bebas di smartphone.
AI-Powered Authentication: Solusi Terbaik Pengganti OTP
Semua kelemahan OTP di atas mungkin membuat Anda bertanya: adakah opsi yang lebih baik? Jawaban untuk masalah autentikasi Anda adalah AI-powered authentication, yang menggunakan kemampuan AI.
Apa saja kemampuan AI? Mulai dari machine learning, behavioral analysis, deep neural networks, dan masih banyak lagi. Semua kemampuan ini membentuk berbagai kelebihan AI-powered authentication berikut:
- Keamanan yang ditingkatkan. AI akan dapat memberikan proses autentikasi ke customer berdasarkan risiko. Ini juga dibalut dengan kemampuan AI, dalam mendeteksi adanya anomali pada perilaku user.
- Mampu mendeteksi fraud secara real-time. AI memiliki kemampuan continuous authentication. Tujuannya untuk memantau aktivitas user secara real-time, mencegah terjadinya identity fraud/theft.
- Biaya yang lebih hemat. AI-powered authentication dapat menghemat biaya sekitar 50–70%, tergantung OTP fee yang biasanya dibutuhkan. Tidak ada sistem per pengguna yang dapat membengkakkan total biaya untuk autentikasi.
- User experience yang mulus. Frictionless authentication membuat proses autentikasi dengan AI menjadi sangat mudah. Alhasil, user experience menjadi meningkat, dan biaya support akan lebih hemat.
- Beradaptasi dengan potensi serangan peretas. Dengan data dari user, AI akan dapat belajar berkat kemampuan machine learning-nya. Perusahaan akan dapat mengantisipasi potensi kejahatan siber mendatang.
Kesimpulannya, jangan khawatir lagi soal harga OTP yang meningkat. Dengan mengandalkan AI-powered authentication, Anda akan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan Anda, selagi mengurangi biaya autentikasi hingga 70%.
Coba AI-powered authentication dengan Fazpass Seamless Authentication sekarang!